Koleksi Siap Pakai Bateeq untuk Musim Semi/Muim Panas 2020
bateeq kembali hadir di Jakarta Fashion Week (JFW) untuk mempersembahkan Koleksi Musim Semi/Musim Panas 2020 mendatang: ‘Sejari’.
Musim ini terinspirasi dari suku Betawi yang merupakan hasil dari percampuran multi etnis. Orang Betawi adalah gabungan dari banyak etnis manusia yang pada satu titik bertemu dalam sejarah ketika mereka pindah ke kota Jakarta – seperti orang Ambon, Tionghoa, Jawa (Jawa Tengah dan Jawa Timur), Melayu (Kalimantan, Malaysia , Sumatera), Samawa (Sumbawa), dan Sunda (Jawa Barat). Dalam prosesnya, ragam budaya ini diterima dan berangsur-angsur melebur menjadi satu, melahirkan kelompok etnis baru yang masih mempertahankan ciri dan elemen aslinya. Dalam Bahasa Indonesia, ‘sejari’ berarti ‘persatuan di tengah keberagaman’.
Tiga motif telah diciptakan: Aluwung, Abimantrana dan Kawung Rante. Aluwung, yang dalam bahasa Sansekerta berarti ‘lebih baik’, menggabungkan batik kawung untuk mewakili kesempurnaan dan kesucian. Sekilas motifnya terlihat seperti hamburan acak, namun jika dilihat dari kejauhan terlihat bentuk kawung yang membesar dengan efek gradasi. Abimantrana, dalam bahasa Sansekerta berarti ‘berkah’, menggunakan bentuk setengah lingkaran dari kepala ondel-ondel Indonesia – tokoh wayang besar yang ditampilkan dalam pertunjukan rakyat Betawi. Ini juga termasuk batik “menyeringai” yang menyerupai sisik ikan. Kawung Rante berasal dari dua kata: ‘kawung’ dari batik kawung, dan ‘rante’, yang dalam bahasa Jawa berarti ‘rantai’. Pola tersebut mengelompokkan kawung dengan ukuran berbeda untuk meniru rantai metafora yang menyatukan kita. Susunan ini menekankan gagasan bahwa komponen tunggal dapat menciptakan pola harmonis tunggal.
Palet warna terlihat meriah dan lebih hidup musim ini, dengan nuansa seperti biru langit, biru malam, kuning kadmium, jingga cerah, keemasan dan putih lily. Motif Aluwung sendiri dibuat dalam empat jalur warna: jingga cerah, keemasan, biru tua, dan putih pudar.
Praktik yang ramah lingkungan dan berkelanjutan ditunjukkan melalui pilihan kain, yang mencakup penggunaan berkelanjutan serat semi-sintetik Bemberg dan Tencel yang dapat terurai secara hayati. Dua jenis tenun lurik – kain adat garis-garis yang berasal dari jawa – juga dikembangkan untuk kampanye sejari, salah satunya terbuat dari kapas daur ulang dari limbah pabrik produksi kami. Untuk musim kedua, berturut-turut bateeq bekerja sama dengan industri rumahan lokal (UMKM) di Klaten yang mempekerjakan lansia untuk menenun tenun lurik menggunakan alat tenun bukan mesin. Kain lainnya termasuk bahan jacquard, kain kepar, dan kain poliester.
Beberapa karya yang telah diciptakan dalam bentuk busana kebaya Tanah Air, yang umum dalam budaya Betawi, di atas kebaya Indonesia, yang umum dalam budaya Betawi, untuk memberikan pendekatan yang lebih modern. Dari potongan, detail jahit, dan siluet, teknik gabungan dan pelapisan dapat dilihat di seluruh koleksi. Asesoris yang biasa dikenal sebagai ‘tusuk konde’ – jepit rambut dekoratif – untuk wanita dan topi gulung untuk pria. Secara keseluruhan, pakaian tersebut dirancang untuk menawarkan ruang lingkup keserbagunaan kepada pemakainya.
Saat ini, bateeq memiliki 85 lokasi di seluruh Indonesia. Untuk informasi tambahan, silakan kunjungi situs web kami di www.bateeq.com.